Apa itu Psikologi dan Komunikasi? Definisi dan Tujuannya

Apa itu Psikologi dan Komunikasi? Definisi dan Tujuannya

Apa itu Psikologi: Definisi Psikologi

Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses mental. Psikologi adalah disiplin ilmu yang mengeksplorasi berbagai aspek pengalaman manusia, termasuk pikiran, perasaan, persepsi, motivasi, dan tindakan. Psikologi berusaha memahami bagaimana individu berinteraksi dengan diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan mereka, serta bagaimana mereka berkembang dan berubah dari waktu ke waktu.

Psikologi adalah bidang multifaset yang mencakup berbagai sub-disiplin ilmu, termasuk psikologi sosial, psikologi perkembangan, psikologi kognitif, psikologi klinis, dan masih banyak lagi. Ilmu ini memanfaatkan berbagai metode penelitian, termasuk observasi, eksperimen, dan analisis statistik, untuk menyelidiki perilaku manusia dan proses mental.

Secara keseluruhan, tujuan psikologi adalah untuk meningkatkan pemahaman kita tentang perilaku manusia dan proses mental serta menerapkan pengetahuan ini untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dengan berbagai cara, seperti dengan membantu individu mengatasi masalah psikologis, meningkatkan lingkungan pendidikan dan pekerjaan, dan menginformasikan kebijakan publik.

Apa definisi psikologi menurut George A.Miller?

George A. Miller, seorang psikolog dan ilmuwan kognitif Amerika, mendefinisikan psikologi sebagai "ilmu pengetahuan tentang perilaku dan proses mental." Definisi ini menekankan bahwa psikologi adalah disiplin ilmu yang berusaha memahami perilaku yang dapat diamati dan proses mental internal, seperti pikiran, emosi, dan persepsi. 

Miller percaya bahwa studi ilmiah tentang psikologi dapat membantu kita lebih memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya dan bagaimana kita dapat meningkatkan kesejahteraan manusia melalui intervensi psikologis. Definisinya tentang psikologi telah diterima secara luas dan masih digunakan sampai sekarang untuk mendeskripsikan bidang ini.

Apa itu Komunikasi: Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, ide, atau pesan antara individu atau kelompok. Proses ini melibatkan pengirim yang menyandikan pesan dan mentransmisikannya melalui saluran ke penerima yang menerjemahkan pesan dan meresponsnya. Komunikasi dapat terjadi melalui berbagai cara, termasuk bahasa verbal, isyarat nonverbal, teks tertulis, dan media visual.

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk interaksi sosial yang sukses, hubungan interpersonal, dan fungsi organisasi. Komunikasi tidak hanya melibatkan transmisi pesan, tetapi juga interpretasi dan pemahaman dari pesan-pesan tersebut. Miskomunikasi atau gangguan dalam komunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman, konflik, dan hasil yang negatif.

Komunikasi adalah bidang multidisiplin yang mencakup berbagai sub-disiplin, termasuk komunikasi interpersonal, komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan banyak lagi. Komunikasi dipelajari dari berbagai perspektif, termasuk perspektif linguistik, psikologis, sosiologis, dan budaya. Secara keseluruhan, tujuan komunikasi adalah untuk memfasilitasi saling pengertian dan mencapai tujuan atau hasil bersama.

Definisi Psikologi Komunikasi

Psikologi komunikasi mengacu pada studi tentang bagaimana orang memandang, menafsirkan, dan menggunakan informasi dalam konteks komunikasi. Hal ini melibatkan penerapan teori dan metode psikologi untuk memahami berbagai aspek komunikasi manusia, termasuk proses kognitif, emosional, dan sosial yang terlibat dalam komunikasi.

Psikologi komunikasi bertujuan untuk memahami bagaimana orang berkomunikasi dan bagaimana komunikasi mereka memengaruhi orang lain, serta bagaimana orang menggunakan komunikasi untuk mencapai tujuan mereka. Bidang ini meneliti berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi, seperti sikap, kepercayaan, ciri-ciri kepribadian, budaya, dan konteks.

Bidang studi ini mencakup beberapa sub-disiplin ilmu, termasuk komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, persuasi, psikologi media, dan banyak lagi. Ilmu ini berusaha untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memfasilitasi atau menghambat komunikasi yang efektif, dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan mengurangi hambatan komunikasi.

Secara keseluruhan, psikologi komunikasi adalah bidang interdisipliner yang mengintegrasikan teori dan metode dari psikologi, studi komunikasi, dan disiplin ilmu terkait lainnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang komunikasi manusia dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat.

Siapa Saja Bapak Psikologi Komunikasi

Siapa saja yang disebut bapak komunikasi yang merupakan ahli psikologi, dan apa sumbangan mereka dalam ilmu komunikasi?

Bidang psikologi komunikasi telah dipengaruhi oleh banyak sarjana dan peneliti selama bertahun-tahun. Meskipun tidak ada satu "bapak" psikologi komunikasi yang spesifik, beberapa sarjana telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan bidang ini.

Beberapa tokoh penting dalam sejarah psikologi komunikasi antara lain:
  • Carl Hovland, yang melakukan penelitian ekstensif tentang persuasi dan perubahan sikap.
  • Harold Lasswell, yang mengembangkan model komunikasi berpengaruh yang menekankan pentingnya siapa mengatakan apa, kepada siapa, dalam saluran apa, dengan efek apa.
  • Claude Shannon dan Warren Weaver, yang mengembangkan teori komunikasi matematis, yang merevolusi studi komunikasi dan pemrosesan informasi.
  • Albert Bandura, yang dikenal dengan penelitiannya tentang teori pembelajaran sosial dan efikasi diri, yang memiliki implikasi penting untuk komunikasi dan perubahan perilaku.
  • George Gerbner, yang melakukan penelitian ekstensif tentang efek media dan peran media dalam membentuk persepsi dan sikap.
Para ahli ini dan yang lainnya telah membantu membentuk bidang psikologi komunikasi, dan penelitian mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang komunikasi dan perilaku manusia.

Tiga Fungsi Utama Komunikasi

  1. Fungsi Informasi: Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk berbagi informasi, pengetahuan, dan ide antara individu atau kelompok. Fungsi ini melibatkan pengiriman informasi faktual atau objektif, seperti berita, instruksi, atau arahan. Komunikasi informasi yang efektif sangat penting dalam lingkungan pendidikan, profesional, dan pribadi untuk memastikan akurasi, pemahaman, dan kolaborasi.
  2. Fungsi Sosial: Komunikasi juga memiliki fungsi sosial, yaitu membangun dan memelihara hubungan antara individu atau kelompok. Fungsi ini melibatkan penggunaan komunikasi untuk mengekspresikan emosi, membangun koneksi, dan membangun ikatan sosial. Komunikasi sosial penting untuk membentuk persahabatan, mengembangkan keakraban, dan membangun jaringan dukungan sosial.
  3. Fungsi Persuasi: Komunikasi juga memiliki fungsi persuasi, yaitu mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan perilaku orang lain. Fungsi ini melibatkan penggunaan komunikasi untuk membujuk, bernegosiasi, dan mempengaruhi pendapat atau tindakan orang lain. Komunikasi persuasi yang efektif sangat penting dalam bidang-bidang seperti periklanan, hubungan masyarakat, dan politik, serta dalam situasi kehidupan sehari-hari di mana kita perlu meyakinkan orang lain untuk mengambil tindakan tertentu atau mengadopsi sudut pandang tertentu.
Secara keseluruhan, ketiga fungsi komunikasi ini saling berhubungan dan penting untuk interaksi sosial yang efektif, pertumbuhan pribadi, dan fungsi profesional dan organisasi yang sukses.

Makna Komunikasi dalam Psikologi

Komunikasi adalah konsep penting dalam psikologi karena memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan proses mental manusia. Komunikasi melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan antara individu atau kelompok, dan mencakup bentuk komunikasi verbal dan nonverbal.

Dalam psikologi, komunikasi dipelajari dari berbagai perspektif, termasuk psikologi kognitif, sosial, dan perkembangan. Psikologi kognitif berfokus pada proses mental yang terlibat dalam komunikasi, seperti perhatian, ingatan, dan pemrosesan bahasa. Psikologi sosial mengkaji konteks sosial dan pengaruh faktor sosial terhadap komunikasi, seperti budaya, norma, dan dinamika kekuasaan. Psikologi perkembangan mengeksplorasi bagaimana keterampilan komunikasi berkembang di sepanjang rentang kehidupan, dari masa bayi hingga usia lanjut.

Komunikasi yang efektif sangat penting untuk berbagai aspek fungsi psikologis, seperti interaksi sosial, regulasi emosi, dan perkembangan kognitif. Hal ini juga penting dalam pengaturan terapeutik, di mana komunikasi yang efektif antara terapis dan klien diperlukan untuk hasil pengobatan yang sukses.

Psikologi komunikasi juga meneliti gangguan komunikasi dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan individu. Gangguan komunikasi, seperti gagap atau afasia, dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan dapat menyebabkan isolasi sosial, kecemasan, dan depresi.

Secara keseluruhan, studi komunikasi dalam psikologi penting dalam memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya dan satu sama lain. Kemampuan komunikasi yang efektif dapat mengarah pada interaksi sosial yang positif, peningkatan kesejahteraan, dan hubungan pribadi dan profesional yang sukses.

Lima Tolak Ukur Efekvititas Komunikasi

Ada beberapa kriteria utama yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas komunikasi:

  1. Kejelasan: Komunikasi yang efektif harus jelas dan mudah dipahami. Komunikasi harus menggunakan bahasa yang sederhana dan ringkas, menghindari jargon atau istilah teknis yang dapat membingungkan audiens, dan memberikan informasi yang relevan dengan cara yang logis dan terorganisir.
  2. Akurasi: Komunikasi yang efektif harus akurat dan faktual. Komunikasi harus memberikan informasi yang benar yang didukung oleh bukti dan menghindari pernyataan yang salah atau menyesatkan.
  3. Relevansi: Komunikasi yang efektif harus relevan dengan audiens dan kebutuhan mereka. Komunikasi yang efektif harus membahas kekhawatiran, minat, dan preferensi mereka serta memberikan informasi yang berguna dan sesuai dengan situasi mereka.
  4. Keterlibatan: Komunikasi yang efektif harus melibatkan audiens dan menarik perhatian mereka. Komunikasi tersebut harus menggunakan berbagai saluran dan teknik komunikasi, seperti alat bantu visual, cerita, atau humor, untuk menciptakan ketertarikan dan mempertahankan keterlibatan.
  5. Umpan balik: Komunikasi yang efektif harus memungkinkan adanya umpan balik dan mendorong komunikasi dua arah. Komunikasi tersebut harus memberikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya, memberikan masukan, dan berbagi pendapat atau pengalaman.
Dengan menilai komunikasi berdasarkan kriteria ini, individu dan organisasi dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka dan mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien.

Lima tolok ukur efekvititas komunikasi menurut Tubss dan Moss

Menurut Tubbs dan Moss, ada lima kriteria utama yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi:

  1. Pemahaman: Komunikasi yang efektif harus menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim dan penerima pesan. Penerima pesan harus dapat menafsirkan pesan secara akurat dan merespons dengan tepat.
  2. Kesepakatan: Komunikasi yang efektif harus memfasilitasi kesepakatan atau konsensus antara pengirim dan penerima. Hal ini harus memungkinkan kedua belah pihak untuk mencapai pemahaman yang sama dan menyelaraskan tujuan atau sasaran mereka.
  3. Perubahan Sikap: Komunikasi yang efektif harus mampu mengubah sikap atau keyakinan penerima. Komunikasi yang efektif harus bersifat persuasif dan meyakinkan, mendorong penerima untuk mengadopsi perspektif baru atau mengambil tindakan tertentu.
  4. Membangun Hubungan: Komunikasi yang efektif harus memfasilitasi hubungan yang positif antara pengirim dan penerima. Komunikasi yang efektif haruslah saling menghormati, berempati, dan menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain.
  5. Tindakan: Komunikasi yang efektif harus menghasilkan tindakan atau hasil yang diinginkan. Komunikasi harus memotivasi penerima untuk melakukan tindakan tertentu, seperti melakukan pembelian, mendukung suatu tujuan, atau mengubah perilaku.

Dengan menggunakan lima kriteria ini untuk mengevaluasi komunikasi, individu dan organisasi dapat menilai keefektifan strategi komunikasi mereka dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url